Mendengar kata Oli
pastinya tidak asing lagi di telinga para rider. Ya, benda ini adalah darah motor kita, fungsi oli seringkali hanya dianggap sebagai pelumas mesin padahal
oli juga memiliki fungsi lain yang tidak kalah penting, seperti sebagai
pendingin, pelindung dari karat, pembersih dan penutup celah pada dinding
mesin. Sebagai pelumas, oli membuat gesekan antar komponen dalam mesin menjadi
lebih halus dan memudahkan mesin mencapai suhu kerja yang ideal. Oli juga
bertindak sebagai fluida yang memindahkan panas ruang bakar ke bagian lain dari
mesin yang lebih dingin. Melihat fungsi penting dari oli, maka perlulah kita
mengetahui bagaimana cara memilih oli yang tepat untuk mesin sepeda motor kita
agar mesin sepeda motor bekerja secara optimal dan lebih awet tentunya. Memilih
Oli untuk motor kita tidaklah sulit, perhatikan langkah - langkah berikut ini:
Kenali dulu bahan
dasarnya, ada 3 jenis oli dilihat dari bahan dasarnya yaitu:
1.Mineral
2.Synthetic
blend (Semi Sintetik)
3. Full
Synthetic
Secara kasat mata sulit
untuk membedakannya namun yang pasti tiap jenis memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing oli mineral lebih tahan terhadap penguapan namun
viskositas (kekentalannya) mudah berubah karena tidak tahan suhu tinggi dan
kondisi ekstrim sedangkan oli sintetik lebih mudah menguap tapi viskositasnya
lebih stabil dan tahan dalam kondisi ekstrim panas maupun dingin.
Oli mineral cocok untuk
motor keluaran tahun lama karena clearance atau celah-celah mesinnya lebih
renggang, lain halnya dengan oli semi sintetik yang lebih cocok untuk
motor-motor keluaran tahun terbaru, sedangkan oli full sintetik lebih cocok
pada motor high performance, multi silinder, multi klep dan berkompresi tinggi
atau motor yang digunakan untuk keperluan kompetisi (balap), sebenarnya motor
harian tidak haram menggunakan oli full sintetik hanya saja akan menjadi
mubazir karena dari segi ekonomis oli yang benar-benar full sintetik harga per
liternya bisa bikin nangis mencapai 100 sd 150rb bahkan lebih.
Kalau kita baca dan
perhatikan pada kemasan Oli ada tulisan kode huruf dan angka misalnya seperti
ini : (10W-40 API service SL / JASO MA2). Kalau brader baca tulisan tersebut
gak usah bingung apa maksudnya, kode - kode tersebut merupakan
"sertifikat" dan keterangan yang diberikan oleh perusahaan pembuat
oli tersebut, Sertifikat terhadap kualitas oli secara internasional beragam,
namun yang umumnya sering dipakai sebagai standar oli di dunia adalah API dan
JASO. Lalu apakah API dan JASO itu?
API yang ini bukan buat
masak locah melainkan American Petroleum Institute, adalah lembaga yang
mengetes dan memeriksa kualitas oli yang dipakai di negara-negara eropa dan
amerika dan umumnya standar API sudah dimiliki oleh hampir seluruh merek oli. API Service biasanya menggunakan inisial S =
untuk bensin dan C = untuk solar. Adapun huruf yang mengikuti di belakangnya
merupakan tingkatan (grade) dari oli tersebut. Contoh: SA, SB, SC, SD, SE, SF,
SG, SH, SJ, SL (bensin) CA, CB, CF, CH, CH4 (solar).
Semakin jauh abjad yang
mengikutinya, semakin bagus kualitas oli tersebut dan telah memenuhi syarat oli
sebelumnya. Dengan kata lain kendaraan yang dianjurkan menggunakan oli dengan
grade SH dapat menggunakan oli grade SL. Tetapi tidak sebaliknya karena akan
ada efek samping seperti mudah oli menguap, terlalu cepat minta diganti, mudah
berubah warna dll. Berikut grade yang ada di pasaran (untuk bensin):
API Service SL: untuk
kendaraan tahun 2001
API Service SJ: untuk
kendaraan tahun 1996
API Service SH: untuk
kendaraan tahun 1996
API Service SG: untuk
kendaraan tahun 1993
Sedangkan JASO
(Japanese Automotive Standar Association) adalah lembaga di jepang yang
mengecek dan menguji kualitas oli untuk kendaraan di negaranya (timbul
pertanyaan kok jepang ngeluarin standar oli sendiri?) itu karena karakteristik
mesin dan kendaraan buatan eropa dengan kendaraan buatan jepang berbeda.
Motor-motor buatan jepang umumnya menggunakan kopling basah sedangkan kendaraan
buatan eropa menganut sistem kopling kering yang artinya tidak terendam oli
sehingga kendaraan buatan eropa cukup dengan sertifikasi API sedangkan
kendaraan buatan jepang selain sertifikasi API wajib memiliki sertifikasi JASO.
JASO MA adalah kode
untuk menunjukkan bahwa oli tersebut sangat cocok untuk motor berkopling basah
(terendam oli) dan umumnya semua motor yang masuk ke indonesia menganut sistem
kopling basah jadi saya sarankan pilih oli HARUS punya sertifikasi ini, kalau
gak ada kode ini mendingan jangan pilih oli tersebut, karena akan beresiko kanvas
kopling motor sobat cepat aus dan selip bahkan gosong. Sedangkan kode di
belakang JASO menunjukkan kualitas sertifikat. Yang paling tinggi adalah JASO
MA2 jadi klo bisa pilih yang kode MA nya paling tinggi. Khusus untuk motor
matic pilih yang ada kode JASO MB karena tipe mesinnya berbeda.
Terus kode angkanya
(misal 20w-50 atau 10w-40) artinya apa tuh? ini artinya oli memiliki tingkat
viskositas atau kekentalan dengan indeks (10) pada keadaan dingin (Winter) dan
akan berubah menjadi kekentalan dengan indeks (40) pada suhu 100 derajat
celcius.
Banyak sobat kita
diluar sana masih kurang paham dalam memilih oli untuk sepeda motor bahkan ada
yang menggunakan oli mobil untuk motor mereka atau bahkan ada yang salah beli
karena sama sekali gak tau bedanya oli motor sama oli mobil, timbul pertanyaan
sebenarnya boleh gak sih pake oli mobil di motor kita?. Jawabannya bukan tidak
boleh, hanya saja tidak direkomendasikan, alasannya bahan yang digunakan untuk
membuat oli motor dan mobil jauh berbeda, oli mobil lazim dilengkapi bahan yang
masuk kategori friction modifier. Maksudnya, sejenis aditif yang bikin
pelumasan makin lama makin licin. Untuk kebutuhan hindari gesekan material
dalam mesin, memang bahan itu memberi efek bagus. Meski memakai oli yg termasuk
katagori encer, tapi tidak khawatir gesekannya akan merusak material. Tapi
ingat! Oli tersebut tidak cocok untuk motor dengan kopling basah. Soalnya akan
terjadi slip kopling, kanvas kopling gampang aus atau bahkan gosong. Itu
sebabnya oli mobil tidak direkomendasikan untuk motor. Lalu bagaimana dengan motor matic bisakah
pakai oli mobil? Kan sistem transmisinya terpisah dari mesin. Jawabannya sama
yaitu tidak direkomendasikan, alasannya meskipun mesinnya mirip-mirip dengan
mobil tapi faktanya mesin motor baik itu matic atau motor apapun lebih stress
daripada mesin mobil, bisa dilihat dari RPM nya. Putaran mesin motor bisa
sampai 9000 RPM (belum red line) bahkan lebih, sedangkan mobil pada umumnya
hanya 6000 RPM (lebih dari itu masuk red line), sehingga motor lebih memerlukan
oli yang tahan banting dan tahan stress karena melumasi tiga bagian penting
yaitu mesin ( piston, klep, kem, kruk as dll), kopling, dan gearbox. Jika
dipaksakan pake oli mobil yang hanya diformulasikan untuk mesin saja
dikhawatirkan olinya lebih cepat minta ganti, performanya cepat menurun lalu
kekentalannya mudah berubah sehingga tidak mampu bekerja maksimal melindungi
mesin, ujung - ujungnya bisa merusak mesin.
Untuk membedakan mana
oli buat motor dan mana yang buat mobil sebenarnya mudah, bisa dilihat dari
kemasannya. Oli motor umumnya ada gambar motor dan biasanya ada tulisan 4T atau
kalau gak ada tanda tersebut cukup baca kodenya saja kalau ada kode JASO MA itu
tandanya untuk motor kopling basah, kalau JASO MB untuk motor matic.
Jadi dari penjabaran
diatas rasanya kita para rider jangan lagi salah dan bingung memilih oli untuk
motor kesayangannya, walaupun sebenarnya oli yang paling aman untuk motor kita
adalah oli rekomendasi pabrikan namun kita sebagai konsumenlah yang memiliki
hak dalam memilih oli apa yang digunakan untuk motornya, dimanapun konsumen
adalah raja! so.... apapun merek motor dan tipenya yang penting olinya harus
tepat ya bro... Trus jangan sampe jadi korban iklan dan terpaku pada merek oli
tertentu dengan jargon atau semboyan andalannya.
sumber: media otomotif